Hasil ekspedisi Team Pencari fakta Gunung Api Purba
Juli 5, 2010 at 1:53 pm 13 komentar
Beberapa anggota dan pengurus Karang Taruna Bukit Putra Mandiri yang tergabung dalam sebuah team Ekspedisi Penyelamat Fauna dan Flora di Gunung Api Purba yang terbentuk pada Minggu 4 April 2010 telah mendapatkan hasil dan beberapa temuan. Diantaranya adalah ditemukannya 2 ekor macan cecep di kawasan lokasi ekowisata Gunung Api Purba.
Macan cecep adalah salah satu jenis fauna langka yang masih ada di kawasan ekowisata ini. Salah satu jenis dari harimau namun bentuk tubuh dan ukurannya lebih kecil dibandingkan harimau yang sering kita lihat di Kebun Binatang. Menurut dari masyarakat Desa Nglanggeran macan cecep masih sering ditemui dibeberapa hutan rakyat di Desa Nglanggeran. 2 ekor macan ini ditemukan oleh warga masyarakat desa Nglanggeran saat mencari rumput dan masih dalam sarangnya. Warga desa Nglanggeran yang tidak mau disebutkan namanya ini bermaksud menjual fauna langka hasil temuannya ke luar desa Nglanggeran seperti yang dituturkan oleh Triyanta ketua ekspedisi Team Pencari fakta Penyelamat Lingkungan di Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran.
Macan cecep yang hendak dijual oleh warga karena masih kurangnya kesadaran cinta lingkungan dan fauna akhirnya dibeli oleh Karang Taruna Bukit Putra Mandiri (Team Ekspedisi Pencari fakta dan Penyelamat Lingkungan) untuk diselamatkan dan akan dikembalikan lagi ke habitat asalnya. Namun selama masa perawatan untuk dibesarkan (5 hari) macan cecep itu secara bersamaan mati. Dan akhirnya macan cecepnya dikuburkan ditempat pak Suranto.
Karang taruna dan team yang dibentuk menjadi lebih bersemangat untuk melakukan kerja lebih ekstra lagi untuk penyadaran kepada masyarakat maupun pengunjung kawasan ekowisata Gunung Api Purba agar cinta lingkungan. Dan yang terpenting menyadarkan masyarakat dari berbagai latar belakang pendidikan untuk bisa melestarikan adanya keunikan-keunikan flora dan fauna di Desa Nglanggeran.
Selain itu kami dari Team Ekspedisi juga melakukan penelusuran Gua Kaliwiyu, di lokasi ini kita dapat mengamati beberapa hewan dalam gua diantaranya adalah kelelawar, sidat (bulus), kemonggo (bahasa indonesianya apa ya? Semacam serangga), dan jejak landak yang saat ini semakin susah untuk ditemui. Landak adalah hewan yang berbulu duri dan disaat ada ancaman (diserang musuh) maka bulunya akan berdiri untuk senjata dan melindungi diri. Hewan ini bersarang didalam tanah. Saat melakukan ekspedisi dari team ekspedisi hanya menemukan jejaknya saja. “iki ki tipak sikil landak, glo lenge we neng kene” kata Triyana salah satu anggota team ekspedisi.
Harapan kami eksistensi dari flora dan fauna di Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran akan selalu terjaga dan keberadaan Team Ekspedisi Penyelamat Lingkungan juga tetap eksis, dan semoga Team ini menjadi lebih besar dan profesional lagi dengan adanya pihak-pihak tertentu yang bisa melakukan kerjasama bagi mereka yang peduli dan cinta lingkungan.
Entry filed under: Penyelamatan Lingkungan. Tags: ekspedisi, fakta, flora fauna, harimau, landak, langka, macan.
13 Komentar Add your own
Tinggalkan komentar
Trackback this post | Subscribe to the comments via RSS Feed
1. Ummi | Juli 5, 2010 pukul 2:03 pm
Bahasanya ada yang lucu,,tapi bagus juga, Penelitian yang bagus untuk meng Update status Gunung Api Purba….KaYaooooo………..
2. Sugeng Handoko | Juli 5, 2010 pukul 2:08 pm
iya kita berikan informasi di kawasan kita…
3. PB | Juli 5, 2010 pukul 3:05 pm
dalane kui lho? bedo ro ngoro-oro/terbah…kapan arep hotmikan?
4. Sugeng Handoko | Juli 5, 2010 pukul 3:43 pm
njeh pak… harapan kita juga diperbaiki, tapi blm wewenang kami… ya berdo’a aja biar dari pemerintah bisa lebih memperhatikan…
5. andre | Juli 6, 2010 pukul 12:21 am
sidat itu bukane sejenis belut ya mas??
tambahan juga..
kemonggo itu adalah laba2 ato bahkan tarantula..
keren mas.,
dulu juga pernah diajak BPM buat mencari goa dan trek baru di sekitar song gudel..
jadi kepengen lagi..
6. Sugeng Handoko | Juli 6, 2010 pukul 12:27 am
Iya Sidat semaca belut (tapi punya semacam telinga/diair juga), kemonggo = tarantula ya??? he he makasih koreksinya,
owh njenengan dari pecinta alam atau temennya mas makmun??? ya silakan datang lagi nanti kita ajak jalan2 lagi. he h ehe.
7. Gunung Api Purba Aman, Tidak ada Asap dan Aktivitas tanda Aktif kembali « Gunung Api Purba | November 11, 2010 pukul 6:05 pm
[…] Fauna Langkanya apa aja? (masih ada macan cecep) […]
8. orang awam | November 19, 2010 pukul 1:55 pm
aduh,. kasian sekali tu macan,. kayaknya tim ekspedisinya harus mengikuti pelatihan gmna cara merawat hewan langka dulu tu biar lain kali hewan langka yg mw diselamatin ga mati kalo ditaruh di penangkaran. but its not bad lah…. 😀
9. Sugeng Handoko | November 20, 2010 pukul 11:43 am
iya pak kalo boleh tau dan ada yang memberikan pelatihan kepada kami akan sangat berterimakasih… he he he
10. Budi boed | Juli 30, 2011 pukul 3:18 pm
Ada baiknya punya link atau kontaknya gembiraloka, kalo ada hewan lain yg ditemukan bs dpt perawatan yg baik dan tepat…
*save our environment
11. Sugeng Handoko | Agustus 4, 2011 pukul 4:01 pm
iya makasih mas atas masukannya, besok kalo dapat lagi contak Gembira loka…
12. Ayuk | Agustus 7, 2016 pukul 11:44 am
artikel yang cukup bagus memberikan info ttg habitat di Nglanggeran, .. nice..
akan lebih bagus jika disertai foto2 temuan hewanya
13. Sugeng Handoko | Oktober 20, 2016 pukul 8:38 pm
Terimakasih masukannya, Alhamdulillah dilaporan hasilnya ada namun belum kami publish di web atau blog. ^_^